Jumat, 25 Maret 2011

Mengapa Seseorang bisa menjadi Pecandu Rokok ?

Beberapa hari ini dikabarkan bahwa MenKes kita, Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih Mph Dr. PH mengalami kanker Paru-Paru yang sebenarnya bukan baru ini , tetapi sudah lama diketahui dihubungkan dengan kebiasaan merokok pada individu. Walaupun bukan satu-satunya penyebab kanker paru-paru, merokok mempunyai kontribusi yang besar terhadap penyakit ini. Terkadang orang kesulitan jika sudah terjebak dalam kecanduan rokok.

Segala cara sudah dilakukan, namun tetap juga tidak bisa menghentikan kebiasaan ini. “NIKMAT” nya Nikotin bagi perokok Nikotin yang terkandung dalam rokok zat yang sangat berbahaya karena mempunyai efek ketergantungan alkohol dan kokain. Hal ini disebabkan otak, Nikotin menempati pusat sistem “REWARD” yang sama dengan Amfetamin & Kokain, yaitu di Ventral tegmentalsistem dopamin. Nikotin dalam rokok memberikan efek stimulasi otak seperti Memperbaiki perhatian, belajar, waktu reaksi seseorang, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Perokok juga sering mengatakan bahwa merokok memperbaiki suasana, perasaan mereka, mengurangi tekanan, dan mengurangi perasaan depresif. Beberapa wanita menyukai rokok diantaranya karena dapat menekan nafsu makan dan mengurangi berat badan.
Bahaya nikotin bagi perokok , semua orang yang merokok pasti tahu bahaya merokok. Dalam setiap kemasan dan iklan rokok, bahaya rokok selalu dicantum kan. Rokok meningkatkan resiko kanker, terutama kanker paru – paru pada seseorang. Rokok juga memiliki kontribusi terhadap gangguan jantung dan pembuluh darah pengisapnya. Rokok meningkatkan terjadinya angka kesakitan pasien di Usia lanjut berhubungan dengan kesehatan paru – parunya. Bagi wanita hamil, rokok berbahaya bagi janin yang terkandung didalam perutnya. Bayi lahir denga berat badan kurang merupakan salah satu hal yang sering dikaitkan dengan ibu yang merokok selama kehamilan. Salah satu yang menarik walau di berbagai kesempatan iklan rokok selalu menampilkan kejantanan seseorang pria, namun rokok sendiri berperan terhadap menurunnya kejantanan itu. Impotensi merupakan bahaya merokok yang sering dituliskan, bahwa ada peringatan pemerintah terhadap bahaya merokok. Kenyataannya masih banyak laki – laki yang tidak segan – segan merokok sampai beberapa puluh batang sehari .

Rokok dan gangguan kesehatan jiwa pasien – pasien merupakan salah satu populasi tertinggi berhubungan dengan ketergantungan pada Nikotin. Sekitar 50% pasien rawat jalan di klinik psikiatri diketahui merokok sehari – harinya. Sekitar 90% pasien skizofrenia juga merokok dan 70% pasien dengan gangguan bipolar juga merokok dalam kehidupan sehari – harinya. Rokok juga erat hubungannya dengan gangguan zat adiktif lainnya. Dikatakan hampir 70% pengguna zat adiktif ( alkohol, amfetamin, kokain , dll ) juga merokok. Data mengatakan bahwa pasien – pasien dengan gangguan depresi dan gangguan cemas sulit berhasil untuk berhenti merokok daripada yang tidak. Pasien skizofrenia banyak yang merokok karena Nikotin dalam rokok membantu pasien untuk mengurangi kepekaan mereka yang terlalu terhadap stimulus dari luar. Rokok bagi pasien skizofrenia juga meningkatkan konsentrasinya sehingga membuat mereka sulit lepas dari rokok.
Mari berhenti merokok , tidak ada yang menyangka bahwa berhenti merokok mempunyai manfaat terhadap peningkatan kesehatan seseorang. Banyak cara dilakukan untuk berhenti merokok namun seringkali kegagalan menghampiri orang yang sedang berusaha berhenti merokok. Banyak pendapat ahli dan jurnal menyatakan bahwa berhenti merokok secara tiba – tiba sama baiknya dengan berhenti secara perlahan – lahan. Hanya saja , efek putus zat nikotin di dalam tubuh yang tidak nyaman membuat perokok lebih memilih cara – cara yang lebih nyaman, seperti dengan terapi pengganti ini “Cokne Patch” ( koyo nikotin ) atau permen nikotin konseling dan intervensi sosial. Sangat diperlukan kondisi lingkupan sosial sering kali memicu orang untuk kembali merokok. Untuk itu, perokok perlu membebaskan dirinya dari lingkungan perokok saat awal – awal berhenti merokok. Konseling membantu perokok untuk tetap bertahan pada kebiasaan sehatnya yang baru. Pada beberapa kasus pengobatan dengan anti depresan bupropion atau dengan donidine juga dapat dilakukan. Pengguna obat ini biasanya dilakukan bila terapi tanpa obat dianggap gagal. Obat – obat ini biasanya digunakan untuk mengurangi gejala putus zat nikotin yang di alami oleh perokok yang berhenti.

“Kita , perlu ingat bahwa tidak ada satupun keuntungan dari merokok, untuk itu mari kita katakan TIDAK pada ROKOK dan LINDUNGI anak serta cucu kita dari bahaya merokok dengan tidak ditempat umum dan lingkungan keluarga kita.”

2 komentar:

Nurasyiah Al Qorni mengatakan...

like it ;)
kasii jempol deh buat yang ini .

Berliando Afandi mengatakan...

:D thx yaaa . .

Posting Komentar