Jumat, 25 Maret 2011

Kecerdasan Berbasis IQ, EQ dan SQ

Tahukah anda, apa yang anda inginkan ?

1.  Kecerdasan Intelektual (IQ) adalah kemampuan potensial seseorang untuk mempelajari sesuatu dengan menggunakan alat-alat berpikir. Kecerdasan Emosional (EQ) adalah kemampuan untuk memahami suatu kondisi perasaan seseorang, bisa terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Sedangkan Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup seseorang dalam konteks makna yang lebih luas, kaya dan mendalam.

2.  Sejalan dengan tantangan dan suasana kehidupan modern yang serba kompleks, ukuran standar IQ ini memicu perdebatan dan pertentangan. Daniel Goleman ( 1999 ) kemudian mempopulerkan jenis kecerdasan manusia lainnya yang dianggap sebagai faktor penting yang dapat mempengaruhi terhadap prestasi seseorang, yakni EQ. Perkembangan berikutnya dalam usaha untuk menguak rahasia kecerdasan manusia adalah berkaitan dengan fitrah manusia sebagai makhluk tuhan, Kecerdasan Intelektual (IQ) dan Kecerdasan Emosional (EQ) dipandang masih berdimensi horizontal – maerialistik belaka, sehingga lahirlah SQ yang akan memberi arah, bagaimana seharusnya memperlakukan hubungan horizontal – materialistik itu menjadi lebih bermakna dan bernilai.

3.  SQ sangat diperlukan untuk memfungsikan IQ dan SQ secara efektif. Harus diakui bahwa IQ, EQ dan SQ adalah perangkat yang bekerja  dalam satu kesatuan sistem yang saling terkait ( Interconnected ) di dalam diri, sehingga tak mungkin dipisah – pisahkan fungsinya. Untuk menjadi pribadi yang sukses, seseorang harus mampu menggabungkan dan mensinergikan IQ, EQ dan SQ.

Orang tua dan para pakar pendidik hendaknya sejak dini mengarahkan anak – anaknya supaya memiliki kemampuan IQ, EQ dan SQ secara seimbang sehingga mereka nanti dapat menjalani hidup ini dengan sukses. Orang tua dan para pakar pendidik perlu mengetahui potensi yang menonjol ( signifikan ) pada anak untuk dikembangkan lebih jauh.

A.   Orang tua adalah seseorang yang pertama kali harus mendidik Kecerdasan Emosional (EQ) kepada anaknya dengan memberikan teladan dan contoh yang baik. Agar anak – anaknya memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, orang tua diharapkan mengejar anaknya untuk :
1.    Membiasakan membina hubungan persahabatan yang hangat dan harmonis.
2.    Bekerja dalam kelompok secara harmonis.
3.    Berbicara dan mendengarkan secara efektif.
4.    Selalu mencapai prestasi yang lebih tinggi sesuai aturan  yang ada (sportif).
5.    Mengatasi persoalan dengan teman.
6.    Berempati pada sesama.
7.    Memecahkan persoalan secara mandiri.
8.    Selalu meningkatkan kemampuan mengatasi konflik.
9.    Membangkitkan rasa humor.
10.  Memotivasi diri bila menghadapi saat – saat yang sulit.
11.  Menghadapi situasi yang sulit dengan percaya diri.
12.  Menjalin keakraban.

 B.   Kecerdasan Emosional (EQ) tumbuh seiring pertumbuhan seseorang sejak lahir hingga meninggal dunia. Pertumbuhan EQ dipengaruhi oleh Lingkungan, Keluarga, dan contoh – contoh yang didapat seseorang sejak lahir dari orang tua dan lingkungannnya. Kecerdasan Emosional (EQ) menyangkut banyak aspek penting, yang semakin sulit didapatkan pada manusia modern, yaitu:
1.    Empati (Memahami orang lain secara mendalam).
2.    Mengungkapkan dan memahami perasaan orang lain.
3.    Mengendalikan amarah.
4.    Kemandirian.
5.    Kemampuan menyesuaikan diri.
6.    Disukai.
7.    Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi dalam sebuah ketekunan.
8.    Kesetiakawanan.
9.    Keramahan.
10. Sikap hormat.

C.   Agar anak memiliki Kecerdasan Spiritual (SQ) yang tinggi, orang tua diharapkan mendidik sejak dini terhadap anak – anaknya, antara lain:
1.    Mengenalkan Allah sebagai rabb.
2.    Mengenalkan Allah sebagai Ilah.
3.    Mengenalkan Allah yang memiliki nama dan sifat – sifat yang keagungan.
4.    Mengenalkan adanya malaikat.
5.    Mengenalkan adanya alam ghaib: alam kubur,kiamat, surga neraka, dll.
6.    Mengenalkan adanya kitab – kitab suci.
7.    Menceritakan para nabi dan cerita yang bermanfaat.
8.    Membiasakan ucapan kalimat – kalimat thayibah.
9.    Melatih membiasakan berdo’a kepada Allah.
10.  Melatih mencari hikmah dari setiap kejadian/cobaan.

0 komentar:

Posting Komentar